PRANATA SOSIAL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pranata sosial terbentuk melalui norma-norma atau kaidah-kaidah yang
biasanya terhimpun atau berkisar (bersentripetal atau pengaruh ke titik pusat)
di sekitar fungsi-fungsi atau tugas-tugas masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhab pokok karena tujuannya adalah mengatur cara berpikir dan
cara bertindak untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ada himpunan kaidah yang
befungsi pemenuhan pokok yang lain. Dengan kata lain bahwa pranata sosial
merupakan himpunan kaidah-kaidah atau norma-norma.
Supaya hubungan yang ada di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat
perbeda-beda, diperlukan sebuah pranata sosial budaya, yang dimana mempunyai
fungsi-fungsi dan aturan untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam makalah ini akan dipaparkan
mengenai pranata sosial dan jenis-jenis pranata sosial serta perubahan pranata
sosial. perubahan sosial, arah perubahan sosial yang merupakan suatu gejala
perubahan dari suatu keadaan sosial tertentu ke dalam sosial lainnya. Karena
itu, perubahan sosial pasti memiliki suatu arah atau tujuan tertentu.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Sebutkan Ciri dan
Fungsi Pranata Sosial ?
2. Jelaskan Proses
pertumbuhan pranata sosial ?
3. Sebutkan pranata
sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat ?
1. C. Tujuan
Penyusunan
Adapun tujuan-tujuan masalah dalam makalah pranata sosial budaya , adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui ciri dan
fungsi pranata sosial
2. Mengetahui proses
pertumbuhan pranata sosial
3. Mengetahui pranata
sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat
4. Mengetahui dampak dari
perubahan sosial terhadap perkembangan pranata sosial budaya.
D. Metode Penulisan
Adapun metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu metode
deduktif dimana beranjak dari pembahasan umum ke pembahasan yang lebih khusus.
E. Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penyusunan
4. Metode Penulisan
5. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
1. Ciri dan Fungsi
Pranata Sosial
1. Proses pertumbuhan
pranata sosial
2. pranata sosial yang
ada dalam kehidupan masyarakat
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri dan Fungsi Pranata Sosial
1. Pengertian Pranata Sosial
Pranata sosial merupakan terjemahan dari sosial institution,
walaupun para sarjana sosiologi belum mempunyai kata sepakat tentang hal itu.
Karena sosial institusional selain diartikan pranata
sosial, juga diartikan bangunan sosial yang merupakan terjemahan darisoziale gebilde (bahasa jerman), bahkan ada pula
yang mengartikan lembaga kemasyarakatan.
Beberapa definisi pranata sosial menurut ahli sosiologi adalah sebagai
berikut
·
Koenjaraningrat (1990), berpendapat bahwa pranata sosial merupakan unsur-unsur
yang mengatur perilaku para warga masyarakat yang saling berinteraksi.
·
Soekanto (1987), berpendapat bahwa pranata sosial merupakan lembaga
kemasyarakatan yang lebih menunjukan suatu bentuk dan sekaligus mengandung
pengertian-pengertian abstrak perihal adanya norma-norma dan peraturan tertentu
yang menjadi cirri dari sautu lembaga.
·
Mac Iver dan Charles (1988), berpendapat bahwa pranata sosial merupakan
lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara suatu prosedur yang telah diciptakan
untuk mengatur hubungan antar manusia dalam suatu kelompok kemasyarakatan atau
sosial.
·
Dan masih banyak pendapat-pendapat lain yang dikemukakan oleh para ahli
sosiologi lainnya.
Pranata sosial bertujuan untuk memenuhikebutuhan-kebutuhan pokok
manusia,pada dasar mempunyai beberapa fungsi sebagai :
1) Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus
bertingkahlaku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam
masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan.
2) Menjaga keutuhan masyarakat
3) Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system
pengendalian sosial (sosial control ). Artinya system pengawasan masyarakat
terhadap tingkahlaku anggota-anggotanya.
Fungsi-fungsinya diatas menyatakan bahwa apabila seseorang hendak mempelajari
kebudayaan dan masyarakat tertentu maka harus pula memperhatikan secara teliti
lembaga-lembaga kemasyarakatan di masyarakat yang bersangkutan.
2. Ciri-ciri Pranata Sosial
Secara lengkap ciri-ciri pranata sosial diberikan oleh Gillin and Gillin
dalam General features of institution diuraikan secara umum sebagai berikut:
1) Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola pemikiran dan
pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan
hasil-hasilnya.
2) Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan cirri dari semua lembaga
kemasyarakatan.
3) Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
4)Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan lembaga bersangkutan seperti bangunan, peralatan, mesin
dan lain sebagainya.
5) Lambang- lambang juga merupakan cirri khas dari lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
6)Suatu kembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis ataupun tidak
tertulis yang merumuskan tujuan, tata tertib yang berlaku,dan lain-lain.
Selain ciri-ciri,lembaga sosial mempunyai sifat-sifat umum seperti, menurut
Harjono (1986:139) sebagai berikut:
1) Pranata sosial berfungsi sebagai satu unit dalam system kebudayaan yang
merupakan satu kesatuan bulat.
2) Pranata sosial biasanya mempunyai berbagai tujuan yang jelas
3) Pranata sosial biasanya relative kokoh
4) Pranata sosial dalam melakukan fungsinya sering mempergunakan hasil
kebudayaan material
5) Sifat karakteristik yang ada pada pranata sosial adalah lambang,dan
6) Pranata sosial biasanya mempunyai tradisi tertulis atau lisan yang jelas
Beberapa syarat pranata atau lembaga menurut Suhardi (1987 : 66-67) yaitu :
1) Harus memiliki aturan atau norma hidup dalam ingatan atau yang tertulis.
2) Aktitas-aktivitas bersama itu harus memiliki suatu system hubungan yang
didasarkan atas norma-norma tertentu.
3) Aktitas-aktivitas bersama itu harus memiliki tujuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tertentu yang didasari dan dipahami oleh kelompok masyarakat
bersangkutan.
4) Harus memiliki peralatan dan perlengkapan.
Dengan demikian bahwa pranata atau lembaga merupakan kelompok individu yang
memiliki norma dan berhubungan secara langgeng, dimana anggotanya memiliki
fungsi masing-masing untuk mendukung fungsi pranata itu sendiri
3. Tipe-tipe Pranata Sosial
Tipe-tipe pranata sosial dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut
pandang. Menurut Gillin dan Gillin pranata sosial dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1) Crescive institusions dan enacted institutions merupakan klasifikasi
dari sudut perkembangan. Crescive institusions disebut juga lembaga-lembaga
paling primer, lembaga yang tak sengaja tumbuh dari adapt istiadat masyarakat.
Contoh hak milik, agama, dan seterusnya. Sedangkan enacted institusions dengan
sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu. Misalnya lembaga utang
piutang, lembaga perdagangan, dan lain- lain.
2)Dari sudut nilai yang diterima dari masyarakat, timbul klasifikasi
lembaga sosial berdasarkan basic institusionsdan subsidiary. Basic institusions dianggap
sebagai lembaga sosial yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan
tata tertib,misalnya keluarga, sekolah-sekolah Negara, dan sebagainya.
Subsidiary institusions dianggap yang kurang penting, seperti misalnya kegiatan
rekreasi.
3) Dari sudut penerimaan masyarakat dapat dibedakan approved atau sosial sanctioned instiitutions denganunsanctioned institusions. Apporoved atau sosial sancationed
institusional adalah lembaga-lembaga yang
diterima masyarakat seperti sekolah, perusahaan dagang dan
lain-lain.unsanctioned institutions yang ditolak keberadaannya oleh
masyarakatitu sendiri tidak berhasil memberantasnya. Misalnya kelompok
penjahat, perampok dan lain-lain.
4) Perbedaan antara general institusions dengan restricted institutions timbul apabila klasifikasi
terebut berdasarkan pada fektor-penyebabnya.misalnya agama adalah suatu general
institutions karena hamper dikenal oleh seluruh masyarakat di dunia.sedangkan
agama islam, kristen,budha,hindu dan lain-lain. Merupakan restected
institutions yang dianut oleh masyrakat-masyarakat dunia.
5)Dilihat dari fungsi lembaga sosial dibedakan oleh operative institutions atau regulative institutions. operative
institutions berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun
pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan, seperti lembaga industri. Sedangkan regulative institutions bertujuan untuk mengawasi
adapt istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu
sendiri.
4. Perubahan Pranata Sosial
Kebudayan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat,bukanlah merupakan
sesuatu yang bersifat statis. Karena fungsinya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan manusia yang beraneka ragam selalu berubah-ubahmaka pranata
sosial pun dapat mengalami perubahan nya sulit dilakukan. Hal ini sangat
tergantung pada beberapa hal seperti:
1) Proses internalisasi pranata sosial yang dialami sejak lahir sampai
meninggal,merupakan proses yang relative lama.
2) Karena adanya control sosial, yang ada dasarnya merupakan suatu
mekanisme dalam kehidupan masyarakat yang dijalankan untuk menjamin agar
individu mematuhi norma-norma yang berlaku.
Karena itu walaupun pranata sosial dapat berubah tetapi dalam kenyataan
Perubahan sosial dalam masyarakat berdampak pada adanya perkembangan pada
pranata sosial baru dalam sistemem aspek kehidupan masyarakat.. Pranata-pranata
sosial tersebut membawa kemajuan dan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, tetapi disisi lain melahirkan perubahan dalam pola hidup masyarakat
yang tidak sedikit membawa akses negative didalamnya.
Beberapa perubahan pranata sosial yang dapat kita amati sebagai berikut:
1) Dalam bidang ekonomi, munculnya supermarket, berdirinya bank-bank dengan
berbagai fasilitas pelayanannya. Kondidi semacam ini membentuk pola hidup
masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat modern.
2) Dalam bidang sosial, timbulnya organisasi-organisasi yang banyak
menampung kegiatan remaja sesuai dengan minta dan bakatnya, seperti organisasi
pencinta alam, basket, dan modeling.
3) Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, munculnya berbagai pranata
baru yang menggantikan pranata tradisional, seperti teknologi transportasi dan
informasi (komputer dan internet).
4) Dalam bidang seni budaya, tumbuh pesatnya tempat-tempat hiburan dan
kelompok-kelompok seni budaya, yang menggelar seni modern seperti bertambahnya
setasiun TV swasta, sanggar seni modern, diskorik. Penomena ini melahirkan pola
budaya baru yang secara tidak dasar telah mengubah pola kebudayaan lama.
5) Dalam bidang politik, demokratisasi mulai muncul mengeser budaya
parochial yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.
6) Dalam pranata keluarga mulai dilihat adanya pergeseran peran seorang ibu
yang setelah adalah perubahan sosial, seorang ibu tidak hanya sebagai ibu rumah
tangga saja tetapi juga bisa memiliki karier.
5. Cara dan Manfaat Mempelajari Pranata Sosial
Keberadaan proses sosial sangat penting dalam rangka memenuhi kebutuhan
manusia dan menciptakan kehidupan yang teratur dari hubungan-hubungan
antarmanusia dalam masyarakat.. untuk itu sebagai anggota masyarakat yang baik
sangat penting untuk memepelajari dan menelitinya. Dalam meneniliti pranata
sosial, banyak ahli sosiologi memberikan beberapa pendekatan yang bias
digunakan terhadap masalah tersebut sebagai berikut :
1) Analisis secara histories, bertujuan untuk meneliti sejarah timbul dan
berkembangnya suatu lembaga kamasyarakat atau pranata sosial tertentu.
Misalnya, diselidiki asal mula serta berkembang lembaga demokrasi,dll.
2) Analisis komparatif, bertujuan menelaah suatu lembaga kemasyarakatan
tertentu dalam berbagai masyarakat berlainan atau lapisan sosial
masyarakat.misalnya, bentuk-bentuk milik,dll.
3) Analisis fungsional,yaitu dengan jalan menganalisis hubungan antar
lembaga-lembaga di dalam masyarakat tertentu.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam mempelajari pranata sosial,
diantaranya:
1) Dapat mengerti dan memehami pranata sosial yang ada.
2) Memperoleh pengetahuan tentang keserasian antar norma dan berbagai
bidang sehari-hari.
3) Dapat mengetahui hubungan antar pranata sosial.
4) Dapat mengetahui tatanan pranata sosial secara keseluruhan.
1. B. Proses
Pertumbuhan Pranata Sosial
1. Norma Sosial
Norma dalah wujud konkrit dari nilai yang merupakan pedoman, berisi
keharusan bagi individu atau masyarakat.
Norma dianggap positif apabila dianjurkan atau diwajibkan oleh lingkungan
sosialnya. Sedangkan norma dianggap negatif, apabila tindakan atau prilaku
seseorang dilarang dalam lingkungan sosialnya. Karena norma sosial sebagai
ukuran untuk berperilaku sehingga individu dapat menyesuaikan diri dengan norma
yang telah disepakati, maka diperlukan sanksi bagi individu yang melanggar
norma. Karena seseorang yang melanggar norma harus diberikan penyadaran bahwa
perbuatannya tersebut tidak sesuai dengan aturan.
Norma-norma yang terdapat di dalam kehidupan masyarakat mempunyai kekuatan
mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang lemah kekuatan mengikatnya, adajuga
yang kuat. Berkenaan hal tersebut dikenal ada empat pengertian norma, sebagai
berikut :
1) Cara (usage), penyimpangan terhadap cara tidak akan mendapat hukuman
yang berat, tetap hanya celaan. Contohnya orang yang makan bersuara, cara makan
tanpa sendok dan garpu.
2) Kebiasaan (folkways), perbuatan yang berulang-ulang sehingga menjadi
kebiasasan. Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat dibandingkan cara. Bila tidak
dilakukan dianggap menyimpang dari kebiasaan umum dan masyarakat. Memberi
hormat kepada orang lain yang lebih tua, mendahulukan kaum wanita waktu antri
dan sebagainya.
3) Tata kelakuan (mores), kebiasaan yang dianggap tidak hanyasebagai
perilaku saja, tetapi diterima sebagai norma-norma pengatur.
4) Adat istiadat (costum), yaitu tata kelakuan yang menyatu dengan
pola-pola perilaku masyarakat dan memiliki kekuatan mangikat yang lebih.bila
dilanggar akan mendapat sanksi keras dari masyarakat.
Dalam masyarakat dikenal beberapa norma yang mengatur pola perilakusetiap
individu sebagai berikut :
1) Norma tidak tertulis yang dilakukan (informal) masyarakat dan telah
melembaga, yang lambat laun akan berupa peraturan dan tertulis pula, walupun
sifatnya tidak baku tetapi tergantung pada kebutuhan saat masyarakat, hal ini
berupa gabungan dari folk-sway dan mores,seperti kebutuhan keluarga, cara
membesarkan anak. Dari lembaga terkecil sampai masyarakat, akan mengenal norma
prilaku, nilai cita-cita dan system hubungan sosial. Karena itu suatu lembaga
mencakup :
1. Seperangkat pola
prilaku yang telah distandarisasi dengan baik
2. Serangkaian tata
kelakuan, sikapdan nilai-nilai yang mendukung,dan
3. Sebentuk tradisi,
ritual, upacara simbolik dan pakaian adapt serta perlengkapan yang lain.
2)Norma tertulis (formal), biasanya dalam bentuk peraturan atau hokum yang
telah yang telah dibakukan dan berlaku dimasyarakat. Contoh :
1. Norma yang umum
berhubungan dengan kepentingan dan ketentraman warga masyarakat banyak.seperti
mengganggu gadis yang lewat dll.
2. Norma itu bertujuan
mengatur dan menegakan kehidupan masyarakat, agar meresa tentram dan aman dari
segala gangguan yang dapat merasahkan.
3) Tindakan atau perbuatan yang dilakukan individu atau sekelompok
masyarakat berupa isenga atau meniru tindakan orang lain. Contohnya: individu
meniru pakaiannya atau penampilan kelompok musik tentunya.
Berdasarkan klasifikasi diatas, ada beberapa norma yang umumnya berlaku
dalam kehidupan suatu masyarakat, sebagai berikut.
1) Norma kesopanan / etika, adalah norma yang berpangkal pada aturan
tingkah laku yang diakui masyarakat, seperti cara berpakaian, cara bersikap dan
berbicara dalam pergaulan. Contohnya : memakai pakaian yang minim bagi
perempuan tidak umum adalah tidak sopan.
2) Norma kesusilaan, norma ini mengatur bagaimana seseorang dapat
berperilaku secara baik dengan pertimbangan moral atau didasarkan pada hari
nurani atau ahlak manusia. Contohnya : tindakan pembunuhan atau perkosaan tentu
banyak ditolak oleh masyarakat dimanapun, bagi masyarakat Indonesia berciuman
di depan masyarakat umum dianggap melanggar norma susila, walaupun mereka
pasangan suami istri.
3) Norma agama, didasarkan pada ajaran atau akidah suatu agama.dalam agama
terdapat perintah dan larangan yang harus dijalankan pemeluknya.
4) Norma hukum, merupakan jenis norma yang paling jelas dan kuat ikatannya
karena merupakan norma yang baku. Didasarkan pada perintah dan larangan yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dengan ketentuan yang sah dan
terdapat penegak hokum sebagai pihak yang berwenang menjatuhkan sanksi.
Contohnya : seorang terdakwa melakukan pembunuhan terancana divonis oleh hakim dengan
dikenakan hukuman minimal 15 tahun.
5) Norma kebiasaan,didasrkan pada hasil perbuatan yang dilakukan
berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga manjadi sautu kebiasaan.
Contohnya : mudik di hari raya.
Selain hal-hal diatas, agar aturan-aturan atau norma-norma sosial dapat
diterapkan dalam kehidupan masyarakat, maka norma-norma tersebut harus
melembaga (institutionalized). Agar norma sosial biasa melembaga, maka sebagai
berikut.
a) Diketahui
b) Dipahami
c) Ditaati
d) Dihargai
1.
Sistem pengendalian sosial
Didalam kehidupan sehari-hari system pengendalian sosial atau sosial
control seringkali diartikan sebagai pengawasan oleh masyarakat terhadap
jalannya pemerintahan, khususnya pemerintahan beserta aparaturnya.
Control sosial atau pengendalian sosial terutama bertujuan untuk mencapai
keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
masyarakat.
Dari sudut sifatnya dapatlah dikatakan bahwa pengendalian sosil dapat
bersifat preventif atau represif atau bahkan kedua-duanya.
v Preventif merupakan suatu usaha pencegahan terhadap terjadinya
gangguan-gangguan pada keserasian antara kepastian dengan keadilan.Misalnya
melalui proes sosialisasi, pendidikan formal atau informal.
vSedangkan usaha-usah represif bertujuan untuk mengembalikan keserasian
yang pernah mengalami gangguan. Misalnya penjatuhan sanksi terhadap warga
masyarakat yang melanggar atau menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku.
Suatu proses control sosial dapat dilaksanakan dengan berbagai cara seperti
cara-cara tanpa kekerasan (persuasive) ataupun
dengan paksaan (coersive):
Selain cara tersebut dikenal pula teknik-teknik compulsion dan pervasion:
v Compulsion, diciptakan situasi demikian rupa, sehinggan seseorang
terpaksa taat atau mengubah sikapnya, yang menghasilkan kepatuhan secara tidak
langsung.
v Pervasion, norma yang ada di ulang-ulang
penyampaiannya sedemikian rupa, dengan harapan bahwa hal tersebut masuk dalam
aspek bawah sadar seseorang.dengan demikian orang tersebut akan mngubah
sikapnya sehingga serasi dengan hal-hal yang diulang-ulang penyampaiannya itu.
C.
Pranata Sosial Yang Ada Dalam Kehidupan Masyarakat
1.
Pranata keluarga
a. Definisi
Pranata keluarga (family institution), dapat
didefinisikan sebagai kelompok yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan atau pertalian
darah atau adopsi yang terbentuk dalam satu rumah tangga saling interaksi dan
berkomunikasi melalui peran-perannya.berdasarkan Undang-undang No 1 tahun 1974
pasal 1 dijelaskan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara
seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal, berdasarkan
Ketuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan menurut Goode (1987) mendefinisikan pranata keluarga sebagai
suatu unsure dalam stuktur sosial yang memiliki karakteristik universal dan
dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat. Beberapa karakteristik pranata
keluarga menurut Goode adalah :
1). Keluarga terdiri dari orang-orang yang beratu karena ikatan perkawinan,
hubungan darah atau adopsi.
2). Suatu keluarga umumnya memiliki anggota keluarga yang hidup
bersama-sama dalam satu rumah dan membentuk rumah tangga.
3). Keluarga merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dengan
tradisi masyarakat setempat.
4). Suatu keluarga dapat mempertahankan kebudayaan secara bersama.
b. Peran dan fungsi keluarga
1). Fungsi keagamaan, merupakan suatu keyakinan yang memiliki kaidah, nilai
dan norma untuk mengatur kehidupan manusia, secara individu, keluarga, maupun
masyarakat.
2). Fungsi kebudayaan adalah wahana untuk membina keluarga untuk dapat
menghormati kebudayaan dan pengembangan kebudayaan.
3). Fungsi reproduksi adalah wahana untuk melanjutkan keturunan yang sehat,
berencana dan mampu mensejahterakan, penuh iman dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4). Fungsi Ekonomi adalah wahana mengembangkan kemampuan ekonomi secara
mandiri sehingga para anggotanya mampu mempertahankan hidup.
5). Fungsi edukatif atau pendidikan, adalah wahana pendidikan pertama dan
utama mempersiapkan generasi yang lebih baik.
1. Pranata Ekonomi
a. Definisi
Pranata ekonomi adalah seperangkat norma atau aturan-aturan yang
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat.
b. Peran pranata ekonomi dalam mengatur pola ekonomi manusia adalah sebagai
berikut :
1). Pengaturan produksi barang dan jasa
Produksi mencakup kegiatan untuk membuat suatu barang semakin bermanfaat
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Misalnya, produksi gula. Gula mempunyai manfaat dari pada tebu. Untuk
melakukan proses produksi diperlukan unsur-unsur produksi berupa tenaga kerja,
modal, dan tentu saja bahan mentah atau bahan baku.
2). Fungsi distribusi barang dan jasa
Distibusi adalah proses penyaluran barang dan jasa dari produsen konsumen.
Penyaluran barang dan jasa dapat dilakukan secara langsung, yaitu dari produsen
ke konsumen, dapat juga melalui pelantara.
3). Fungsi konsumsi barang dan jasa
Suatu kehidupan dikatakan layak jika kebutuhan barang dan jasa dapat
terpenuhi. Hidup layak sangat tergantung pada tiga factor: pendapatan,
tersedianya barang dan jasa, serta tingkat harga barang dan jasa.
1. Pranata politik
1. Definisi
Pranata politik adalah upaya atau kegiatan partai politik sebagai
organisasi kemasyarakatan yang memiliki cirri khas tersendiri dan bertujuan
untuk mendapatkan kekuasaan dengan berbekal ilmu kenegaraan atau tata Negara.
1.
Peran dan Funsi Pranata Politik
Untuk memenuhi kebutuhan manusia demi memperjuangkan dan melaksanakan
kedaulatan rakyat melalui badan legeslatif, eksekutif dan yudukatif untuk
mengembangkan dan membina masyarakat ke arah kesejahteraan, ketertiban, dan
ketentraman hidup.
1. Pranata pendidikan
1. Definisi
Menurut undang-undang RI No 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Satuan pendidikan meliputi
pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.
1. Peranan dan fungsi
pranata pendidikan
Fungsi pranata pendidikan dalam masyarakat adalah sebagai berikut :
1) Fungsi manifest, yaitu fungsi yang memiliki peranan membantu seseorang
agar mampu secara mandiri mencarai nafkah dan mengembangkan potensinya dalam
memenuhi kebutuhan pribadi bersama dengan proses pembangunan.
2) Fungsi laten, yaitu dimana pendidikan dapat menjadi masyarakat tahu akan
fungsi yang dimaksud, tapi masyarakat tidak menyadari atau seolah-olah tidak
tahu. Misalnya: hasil lulusannya berkualitas rendah akan mengakibatkan tenaga
kerja tidak siap memasuki dunia pendidikan
1.
Pranata Agama
1.
Definisi
Pranata agama adalah seperangkat aturan yang mengatur kehidupan manusia,
baik manusia dengan sesame mahluk lainnya maupun dengan penciptanya.
1. Peranan pranata agama
Beberapa fungsi agama yang dapat kita bahas adalah fungsi manifest dan
fungsi laten dari agama.
1). Fungsi manifes agama adalah pendidikan agama yang disampaikan bersifat
pernyataan terbuka, sarat muatan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh
masyarakat melalui doktrin, ritual, dan perilaku.
2). Fungsi laten agama dalah pendidikan agama yang sebagian kegiatannya
tanpa disadari dapat berkembang menjadi pendorong munculnya kegiatan lainnya
karena sifatnya tersembunyi, misalnya pada saat pertemuan atau kegiatan
keagamaan yang melibatkan banyak umat, mereka umumnya ingin tampil dengan
pakaian yang rapi.
1.
Pranata Pelayanan Sosial dan Kesahatan
Befungsi untuk memenuhi kebutuhan melayani warga masyarakat yang terlantar
dan membutuhkan pertolongan serta memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pemeliharaan kesehatan, kebugaran jasmani, termasuk kecantikan.
1. Pranata Seni dan
Kreasi
Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan penghayatan seni dan
pemulihan kesegaran jasmani dan mental. Pranata pembantunya, antara lain : seni
rupa, seni musik, seni tari, seni teatre, seni sastra, olah raga, wisata dan
hiburan lainnya.
1. Pranata Ilmiah
Berfungsi memenuhi kebutuhan masyarakat mengembangkan ilmu dan
menerapkannya serta menerapkan hasil ilmu dalam bentuk teknologi dan
menerapkannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Prana pembantunya,
antara lain : penelitian dan pengembangan ilmu dasar, pengembangan dan
penerapan ilmu terapan, pengembangan dan penelitian teknologi tepat guna,
teknologi tinggi, teknologi pertanian, teknologi penerbangan, dan teknologi
komunikasi satelit..
BAB III
PENUTUP
1. A. Kesimpulan
Pranata sosial terbentuk melalui norma-norma atau kaidah-kaidah yang
biasanya terhimpun atau berkisar (bersentripetal atau pengaruh
ketitik pusat) di sekitar fungsi-fungsi atau tugas-tugas masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhab pokok karena tujuannya adalah mengatur cara
berpikir dan cara bertindak untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Macam- macam pranata sosial dalam masyarakat adalah pranata keluarga,
pranata agama, pranata politik, pranata pendidikan,pranata ekonomi, pranata
kesenian, pranata pelayanan sosial, dan pranata ilmiah.
1.
B. Saran
Dalam rangka kedudukan dalam suatu pranata, diharapkan individu warga
masyarakat bertindak menurut norma-norma khusus dari kedudukan khusus dalam
pranata itu. Tingkah laku individu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu
disebut dengan suatu istilah ilmiah, yaitu peranan sosial (sosial role atau role saja).
DAFTAR
PUSTAKA
Hermawan, Ruswandi.dkk. 2006. Perkembangan Masyarakat dan
Budaya. Bandung : UPI Press.
Rukandi, Kanda.dkk. 2006. Perspektif Sosial Budaya.
Bandung : UPI Press.
Rohman, Arif.dkk. 2003. Sosiologi. Klaten
: PT Intan Prawira.
Ardiwinata, S. Jajat. dkk. 2008. Sosiologi Antropologi
Pendidikan. Bandung: UPI Press
Ningrum, Epon. Dkk.2006. Tempat Ruang dan Sistem Sosial. Bandung. UPI
Press.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus